3.5.10

Jenis-Jenis Geb ( Kelompok )



Geb merupakan sebuah kumpulan yang memanas saat ini. Bahkan di pekarangan kampus sendiri. Geb yang ada di kampus pada umumnya bertolak belakang dengan kode-kode etika khususnya dalam berprilaku. Orang-orang yang bergabung di lingkaran geb tak jarang memberikan cerminan yang bernilai negarif dengan kata lain tidak sesuai dengan kaidah etika. Dewasa ini banyak tindakan mahasiswa tidak relevan dengan kaidah etika. Misalnya, tata cara berpakaiyan, tata cara berkomunikasi dengan dosen dan lain sebagainya. Ini sering terjadi akibat pengaruh dan style yang ada dalam geb yang mereka ikuti. Dalam arti lain mahasiswa sering membawa sifat-sifat yang ada dalam gebnya ke dalam kehidupannya di luar terutama di kehidupan kampus.


Adapun maca-macam atau jenis-jenis geb antara lain yaitu:

1. Geb antara stambuk
2. Geb status social
3. Geb mahasiswa yang seagama
4. Geb mahasiswa yang cantik

1. Geb antara stambuk

Dewasa ini banyak timbul geb. Geb yang sangat jelas dapat kita lihat di dalam kehisupan kampus yaitu geb antara stambuk. Geb ini biasanya geb yang sangat besar artinya keanggotaannya cukup banyak. Geb ini sering kali menganggab stambuknya adalah yang paling benar dibadingkan stambuk yang lainnya. Sehingga hubungan antara geb stambuk yang satu dengan stambuk lain kurang melekat. Bahkan tak jarang terjadi perkelahian antara geb stambuk yang satu dengan yang lain. Perkelahian ini biasanya timbul dikarenakan adanya anggota dari salah satu geb digangagu oleh stambuk lain. Hal ini merupakan cerminan yang buruk dikalangan para intelektual dimana para mahasiswa tidak lagi bertindak sesuai dengan kode etik mahasiswa.

2. Geb antara satus social

Bila kita berbicara tentang status social, maka jita juga tidak akan terlepas yang namanya dengan kelas-kelas social atau level-level yang ada di dalam sebuah interaksi social . satus social juga sangat mempergaruhi untuk terciptanya sebuah geb di kalangan mahsiswa. Perbedaan status social ini sangat mempengaruhi untuk kecendrungan mencitakan sebuah kelompok-kelompok yang berstatus social sama, dengan kata lain pergaulan hanya tercipta diantara mereka-mereka yang memiliki status social yang sama dengan dirinya. Mahasiswa yang berada dalam geb status kelas atas jarang mau bergaul dengan orang yang memiliki status social di bawahnya. Contoh mahasiswa-mahasiswa yang status ekonominya tinggi hanya mau bergaul atau bergabung dengan orang-orang yang status ekonominya sama dengan mereka dan mereka tidak mau mendekatkan diri pada mahasiswa lain yang status ekonominya tidak sama dengan mereka. Sebaliknya mahasiswa yang status ekonominya lebih rendah, mereka hanya bergaul dengan sesama mereka juga. Karena orang itu beranggapan tidak ada gunanya bergaul dengan meraka. Mereka merasa tidak ada kecocokan jika bergaul dengan berbeda status. Hal ini lah yang merupakan sebuah pelanggaran dari kode etik mahasiswa. Seorang mahasiswa dituntut untuk mamapu bersosialisasi dengan semua orang tampa memandang status social mereka. Padahal perbedaan itu dapat membuat meraka untuk saling mempelajari kehdupan antara satu dengan yang lain.

3. Geb sesama mahasiswa yang seagama

Bila kita membicarakan masalah agama, hal ini merupakan suatu topik yang sensitif. Andai saja setiap mahasiswa ditanyai lebih mendalam mengenai agama maka dengan spontan akan memilih teman mereka yang tentunya seagama dengan dirinya.

Akan tetapi bila kita memiliki pandangan yang luas tentang masalah ini, seharusnya kita tidak semestinya harus berteman dengan teman yang seagama saja. Tetapi pada kenyataannya, sangat jarang kita menjumpai orang yang mempunyai pandangan yang seperti ini. Maka dengan adanya geb seperti ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi kesalahpahaman diantara para mahasiswa yang berbeda agama

Contohnya saja bila ada suatu kegiatan dikelas, tetapi karena di dalam kelas tersebut sudah ada geb-geb, maka tidak aneh lagi orang itu ingin kegiatan itu di sukseskan oleh orang-orang yang seagama dengan mereka. Pemikiran-pemikiran yang seperti inilah yang semstinya harus kita ubah. Sehingga tidak terjadi lagi kesalah pahaman diantara sesama mahasiswa.

4. Geb antara mahasiswa yang cantik

Dikalangan mahasiswa, ada banyak mahasiswa yang bergabung atau berteman dengan teman-teman yang mereka pilih sendiri. Contohnya, mungkin diantara mahasiswa perempuan yang memiliki kelompok tersendiri antara mereka yang beranggapan bahwa mereka cantik. Jadinya bagi mahasiswa yang beranggapan bahwa dirinya kurang cantik, keren, atau kurang gaul akhirnya secara otomatis membentuk suatau kelompok tersebdiri lagi bagi mereka.

Tentunya ini adalah salah satu jenis adanya geb dikalangan mahasiswa dikampus.orang-orang yang menganggap dirinya kurang cantik, keren ataupun kurang gaul tidak dapat beradaptasi dengan mereka yang lebih dari mereka dan akahirnya orang-orang ini akan merasa minder dan tidak layak untuk bergaul dengan mahasiswa yang lainnya.

Kesimpulan

Dewasa ini geb memang sangat tren dikalangan mahasiswa. Geb ini telah menjadikan lahirnya perbedaan diantara mahasiswa. Perbedaan juga merupakan hal yang tidak asing lagi ditelinga kita. Bahkan dikalangan mahsiswa sendiri. Geb yang ada di mahasiswa hannyalah menimbulkan kerugian bagi orang lain dan juga bagi dirinya sendiri. Namun mahasiswa hendaknya menjadikan perbedaan yang ada menjadi hal dapat membentuk komunitas yang kompak, akur dan damai diantara mereka. Dan hendaknya mahasiswa menerapkan kode-kode etika dalam keanekaragaman pergaulan mereka.

2 komentar:

  1. saya ingin b'tanya: bagaimana caranya agar geb dikehidupan kampus/sehari2 tidak terbentuk??
    Terima kasih......

    BalasHapus
  2. Geb akan selalu terbentuk,,namun kita dapat menguragi terbentuknya geb,,,

    Geb merupakan ekspresi dari setiap orang yang memiliki kesamaan dan persamaan,,, sehingga mereka membentuk kelompok mereka,,karena mereka merasa ada kesamaan dan adanya kesamaan tujuan. Agar geb dapat dikurangi, kita harus mau berbaur dengan siapapun,,,, dan menghargai adanya pluralisme. Menerima setiap perbedaan yang ada

    BalasHapus